Profile here! Long is no no no duh.
Tagboard here. Width is 180px and the height is 270px.
Links here
Theme by 우산. Inspired by yuekaire and toomunch. Image from flickr and edited by me. Palletes from colourlovers.
4/03/2017
April 03, 2017
Review: Hand Shakers
[Dari kiri ke kanan] Chizuru, Hayate, Tazuna, Koyori, Riri, Masaru, Hibiki, Kodama

Akhirnya, saya selesai nonton anime terburuk Winter 2017 yang satu ini. Saya merasa sedih karena sudah membuang waktu 24 menit per minggu untuk anime ini―balikin waktu saya, Tuhan―

Bertempat di "AD20XX", Osaka. Hand Shakers adalah pasangan yang dapat memanggil "Nimrodes", senjata sihir yang lahir dari jiwa yang terdalam ketika kedua tangan pasangan saling terhubung. Pasangan Hand Shakers yang dapat mengalahkan Hand Shakers lainnya, maka keinginan mereka akan terkabulkan. Pasangan Hand Shakers terbaik dapat bertemu dan menantang "Dewa".

Sinopsisnya terlalu bagus untuk ditaroh di animu ini

Review dibawah mengandung spoiler.

Cerita anime ini sangatlah repetitif. Kenapa?

Episode 1: Worldbuilding (pengenalan karakter, sistem battle) serta fanservice.

cewek_dirantai.3gp

cewek_diinjek.3gp

cewek_dirantai_bagian_dua.3gp

Episode 2: Slice of life (Momen kebersamaan Tazuna dan Koyori)

Episode 3: Slice of life (pengenalan Chizuru si loli yang sebenernya dewasa dan Hayate yang selalu minta maaf, sangat slow paced)
Episode 4: Pertarungan (Chizuru vs Tazuna), lalu Chizuru kalah, putus asa, kemudian kembali ceria dengan beberapa kalimat, dan berteman dengan Tazuna

Episode 5: Slice of life (pengenalan Riri si beroppai namun incest dan Masaru yang merupakan reinkarnasi Aichi Cardfight Vanguard suka main kartu, sangat slow paced)
Episode 6: Pertarungan (Riri vs Tazuna) Riri kalah, putus asa, kembali ceria dengan beberapa kalimat, dan berteman dengan Tazuna

Episode 7: Filler Slice of Life (Festival Sekolah yang harusnya gausah ada)

Episode 8: Pertarungan (pengenalan Kodama yang suka ngasih quotes gajelas dan manajernya yang gembul, Kodama vs Tazuna, Tazuna kalah)
Episode 9: Pertarungan (Tazuna bangkit, ngelawan Kodama, Tazuna menang, Kodama putus asa, ceria kembali dengan beberapa kalimat, dan berteman dengan Tazuna)

Episode 10: Filler Slice of Life (Tazuna kerja paruh waktu yang harusnya ga dilakuin)

Episode 11: Flashback (pengenalan Final Boss―bukan Dewa, beserta flashback tentang mereka)
Episode 12: Pertarungan (Final Boss vs Tazuna, Final Boss kalah, putus asa, dan kembali 'ceria'. Semuanya pun selesai~)

Repetitif, kan?

Ada empat hal yang pengen saya tanya. 
  1. Kenapa waktu Tazuna bawa Koyori ke rumahnya, orangtuanya malah biasa aja dan gak khawatir sedikitpun? Sure, Makihara bilang Koyori anak transferan, tapi orangtuanya gak penasaran gitu kenpa Koyori gapernah ngomong, gabisa lepas dari Tazun, dan dstnya? Sama dengan temen sekelas mereka. Mereka cuma bilang "Kalian berdua pasangan serasi!" atau "Kenapa lu yang ngenalin Koyori, Tazuna?!" serius. 

  2. Kenapa mereka semua bertarung? Tentu, untuk nantang Tuhan, tapi― gini, Riri main sama Koyori. Riri tiba tiba sadar Koyori itu Hand Shakers. Mereka pun bertarung. Setelah bertarung, mereka pun berteman. Just― what the fuck?

  3. Semuanya ditentukan dengan takdir. Chizuru, Kodama muncul karena takdir. Koyori muncul karena takdir. Tapi kenapa―

  4. Kenapa ada yang pengen nantang Tuhan dan kenapa Tuhan pengen ditantang― Di sini dijelasin, di Hand Shakers?
Animasi?


Liat filter gajelas yang ditaruh di OPnya.

Apaan itu biru biru di kiri bawah sama kanan atas?
Sinar di kanan buat apa?

Itu buletan cahaya nutupin muka lu, Chizuru.

Buletan pink kanan bawah buat apa?

Apa yang bisa kalian liat disini?

Putih putih di kiri mengganggu.

Waduh.

Liat sesuatu?

Kenapa?

Sinar biru di kiri ngalang.

Kenapa ada buletan cahaya―

Buletan di kiri atas dän kanan bawah itu apa?

Demi Tuhan.

Dari OPnya udah tau kan, betapa jeleknya Hand Shakers di bidang animasi?
Tapi, filter cuma ada di OP. Yang kita dapetin di tiap episode adalah:

kamera yang selalu pindah pindah,

warna yang super terang,

dan sakit kepala.

oh, jangan lupa:

oppai yang enggak mungkin bisa begitu di dunia nyata,

rantai yang tak terlihat seperti rantai,

oppai yang selalu loncat loncat tanpa alasan jelas,

dan oppai yang kebesaran.

Kesimpulan: Jelek. Gerakannya ga mulus. Udah itu aja.

Musiknya adalah satu satunya poin plus di anime ini. Mirip ini, maklum faktor studio. OSTnya keren, saya belum pernah liat anime lain pake OST begini. Just hear this. 



Voice actingnya biasa aja, saya benci suara Tazuna, Hayate dan Makihara. OPnya catchy, saya lumayan suka, tapi saya benci EDnya. God, that voice.

cuplikan doang

Karakter?
  1. Tazuna: Harem denseloser male lead yang sedikit siscon, suka perbaiki barang, tanpa tujuan―"Kamiyatteru!"
  2. Koyori dan Mayumi: Kuudere yang begitu mencintai partnernya
  3. Chizuru: Loli dewasa yang selalu dianggap anak kecil
  4. Hayate: Karakter paling nyebelin, minta maaf mulu
  5. Riri: Brocon
  6. Masaru: Siscon
  7. Kodama: Selalu ngambil kata mutiara dan digunakan pada saat yang tidak tepat, dalam kata lain: bacot
  8. Hibiki: "Your song craved into my soul!"
Gaada karakter yang spesial, semuanya dicopas dari karakter terkenal dengan sedikit perubahan. Entah kenapa, setelah bertarung, kalah, mereka pun berteman dengan sang karakter utama. Ugh.

Zona bebas spoiler~

Skor saya untuk anime ini adalah:

Cerita: 0.5★ dari 5★ ― Repetitive as fuck.
Artwork: 0.5★ dari 5★ ― Mereka SMA, tapi keliatan SMP. Dan warnanya kudu dikondisikan.
Animasi: 0.5★ dari 5★ ― Ugh.
Suara: 1★ dari 5★ ― OSTnya keren, OPnya bagus, tapi EDnya jelek, dan suara Tazuna juga.
Karakterisasi: 0.5★ dari 5★ ― Karakter populer dicopas, diubah dikit, gaada karakter development. ada dikit, tapi ga berarti Kodama dan Hayate menyebalkan.

Total: 0.5★ dari 5★

Jangan ditonton kecuali kamu maso.


Sampai jumpa di review/first impression selanjutnya!

Labels: ,